Showing posts with label protes. Show all posts
Showing posts with label protes. Show all posts

Monday, November 09, 2009

Hari Koteka Nasional

Mendengar batik diakui sebagai warisan budaya dunia, ada suatu rasa bahagia sebagai orang Indonesia. Akhirnya ada pengakuan resmi dari lembaga kaliber internasional: UNESCO, untuk batik sebagai paten dari Indonesia, mengingat adanya hot-issue tentang batik antara Indonesia dengan Malaysia

Kemudian, kita mencanangkan Hari Batik Nasional: 2 Oktober. It's oke. It's great! Tapi kok kenapa semua diharuskan menggunakan batik pada hari tersebut?

Saya sendiri pecinta batik. Dalam seminggu, saya ke kantor memakai batik bisa tiga hari. Sisanya baru baju kemeja biasa. Waktu awal-awal, saya memakai batik di mana hari tersebut bukan hari Senin atau Jum'at, saya selalu dipertanyakan:

"Lah, emang hari apa? Hari besar apa? Kenapa pakai batik hari ini?"

Tetapi saya cuek aja. Saya memakai batik karena saya senang pakai batik. Selain kainnya tidak panas, juga tidak perlu dimasukkan ujungnya ditutupi celana, melainkan dibiarkan di luar celana. Ada teman kantor saya mengatakan cara salah satu pejabat negara keren, yaitu baju batik dipakai dengan dimasukkan ujungnya ke dalam celana; namun saya tetap lebih senang menggunakannya seperti biasanya.

Kembali pada mengapa diharuskan memakai batik pada hari tertentu dalam suatu organisasi seperti misalnya kantor atau sekolah; saya mengganggapnya sebagai bentuk pemaksaan cara berpakaian kepada suatu individu. Kalo kantor okelah, kantor bisa menyediakan seragam untuk karyawan-karyawannya itu. Kalo sekolah, kasihan orang tuanya. Biaya sekolah sudah tinggi, kenapa mesti diharuskan mengeluarkan biaya baju seragam batik lagi secara dadakan begitu? Kenapa ngga mulai tahun depan atau tahun ajaran baru saja, sehingga orang tua bisa lebih siap dengan alokasi dana untuk seragam batik tersebut?

Saya kesulitan merumuskan argumentasi saya ini sampai saya menemukan tulisan di internet, begini:
"Ketika Batik diakui UNESCO sebagai hak paten Milik Bangsa Indonesia, Instruksi Pimpinan : "Hari Batik Nasional, Pake Batik Semua...".

Mari kita berharap UNESCO segera mengakui KOTEKA sebagai Hak Paten Milik Bangsa Indonesia..."

Yeah! That's it! See?

Sumber gambar: dari sini

Monday, September 10, 2007

The Alamak of Dance Revolution

Jika seorang ibu menggendong anaknya dengan sarung gendongan dalam mencari sesuap nasi, kita kadang merasa terenyuh dan terharu...

Tetapi jika seorang ibu menggendong anaknya dalam sarung gendongan sampai anak tersebut tergoncang-gocang, karena ibunya main Dance Revolution di Time Zone, apa komentar Anda?

Friday, April 27, 2007

Mengapa Kartini Selalu Harus Berbaju Daerah

Kartinian 2006, (c) 2006, ulysee_meYeah....
Mengapa?
Mengapa merayakan Kartini harus selalu dengan baju daerah? Terkadang harus baju daerah tertentu lagi.

Apakah Kartini itu identik dengan baju daerah, riasan2 tebal, dan long march ke jalan-jalan? Di mana anak-anak TK dan SD dijejerkan ke dalam barisan-barisan rapi untuk diperlihatkan kepada orang-orang?

Memahami Kartini adalah memahami sebuah pembebasan. Pembebasan dari sugesti hipnosis alam bawah sadar tentang kemanusiaan, yang mana ketika perempuan dipola untuk berpikir bahwa mereka mempunyai derajat lebih rendah daripada laki-laki; Kartini memperjuangkan kesetaraan.

Kartini mencoba menyadarkan kita bahwa kata-kata "
Di balik setiap lelaki sukses ada seorang istri yang bijaksana" adalah sebuah hipnotis alam bawah sadar yang secara tidak sadar kita patuhi, dan mentransformasikannya menjadi "Di samping setiap lelaki sukses ada seorang istri yang bijaksana"

Jika demikian, lalu segala macam perayaan fashion show yang mencoba membonsai semangat Kartini ke dalam riasan-riasan tebal pada muka anak-anak TK dan SD menjadi perlu kita pertanyakan. Kecuali itu adalah sebuah excuse untuk mendapatkan tambahan satu hari libur lagi, then I have nothing to say.

Wednesday, June 14, 2006

Lagu-lagu Anak-anak Payah!

lagu yang mengajarkan anak-anak sesuatu yang tidak sehat

Naik kereta api, tut-tut-tut...
Siapa hendak turut...
Ke Bandung - Surabaya...
Bolehlah naik dengan percuma ...
see what I mean?

Ngga heran kalo ada penumpang kereta api yang ngga mau bayar alias curang. Para psikolog, pakar hypnotherapi maupun ahli fengshui percaya pada self-hypnotherapy dan affirmasi kata-kata yang berulang-ulang dalam jangka waktu yang panjang akan mewujud dalam perilaku, tindakan dan kehidupan seseorang.

Parahnya, pada anak-anak yang masih polos, seperti kertas putih yang siap diisi, mereka di-"hipnotis" ke dalam alam bawah sadarnya dengan lagu-lagu yang harus mereka hafalkan dan nyanyikan setiap kali. Gila! Coba ikuti lirik lagu di bawah ini:

Si Kancil anak nakal...
Suka mencuri timun...
Ayo lekas dikurung...
Jangan diberi ampun...

Apa yang diajarkan kepada anak-anak? Main hakim sendiri? Ketiadaan belas-kasihan (jangan diberi ampun)? Atau penyelesaian masalah sosial dengan pola kekerasan, dan bukannya dengan dialog serta pendidikan dan pembinaan.

Mau yang lebih parah lagi?
Ketika seseorang dalam kondisi hampir tidur/lelap, alam bawah sadarnya sangat gampang menerima instruksi-instruksi dari seorang pakar hypnotherapi, dan apa yang dimasukkan ke dalam otak seorang bayi kecil yang sedang dinina-bobokan?

Nina bobo oh nina bobo...
Kalau tidak bobo digigit nyamuk....

apa hubungannya tidak bobo dengan akan digigit nyamuk? Mengajarkan anak-anak logika yang tidak masuk akal?

Payah!



Update, 6 Sept 2006

Ada lagi yang lebih gila ternyata: lagu potong bebek angsa, mengajarkan kekerasan dan pembunuhan kepada anak kecil.