Wednesday, December 19, 2007

Cara Menyisir Rambut Yang Unik

Teman saya Mongkius (nama disamarkan) selalu punya ide-ide yang menarik, segar dan unik.

Suatu saat, ketika di konference yahoo messenger, ada yang ngomong ngga punya cermin padahal dia seorang cewe (ingat: ada teori yang menyatakan seorang cewe pasti selalu berdandan). Maka peserta konference berlomba-lomba membuat suatu tangkisan kalo ditanya kenapa kamu cewe, tetapi ngga ada cermin di kamar kostnya?



Yang lain berkreasi dengan jawaban seperti:

  • Yah, ngga dandan sudah cakep kok
  • Cerminnya disediain Ibu kost di ruang depan
  • Lah, kan di kantor nyisirnya, dll
(Jawaban yang sangat standar ya)

Ini jawaban dari Mongkius:
Saya ngga perlu cermin di kamar kost saya. Saya nyisir dengan bantuan webcam saya!

Gambar diambil dari sini

Monday, December 10, 2007

Mengapa Saya Gak Lagi Pakai E***



Dalam dunia marketing, persepsi selalu lebih penting dari kenyataan - Tanadi Santoso



Karena di kantor ada yang pakai e***, dan kelihatannya dalil goen #88 pasal 2 cukup banyak penganutnya, maka saya termasuk salah satu yang diconvert untuk menggunakan jaringan cdma ini. Akan tetapi, sayangnya, setelah beberapa bulan bergaul siang malam 24 jam dengan cdma ini, akhirnya saya mulai melihat kesalingtidakcocokan antara kami.


5 alasan (count-down) mengapa saya harus pindah ke lain hati adalah:

#5. Susah mengecek pulsa
Kalo di fl***, untuk mengecek pulsa, tekan *99#, langsung ketahuan pulsa Anda sisa berapa dengan metode sending request SIM Card dalam tempo yang sesingkat-singkatnya; ini mah kalo di e*** Anda harus bersusah payah menelpon dan mendengarkan secara seksama. Bagaimana pun, tulisan (fl*** - dalam bentuk report) jauh lebih efektif daripada lisan (e*** - harus mendengarkan) kalo kita mau mengingat angka jumlah pulsa yang tersisa itu.

#4. Susah mengisi pulsa
Mengisi pulsa di fl***, gampang. Menggunakan metode SIM Card request, cukup menekan *99*nomorkartupulsa#, saat itu juga kartu Anda sudah terisi pulsa.
Bagaimana dengan e***? Walah! Bayangkan, harus ketik "topup" dan dalam harus dikirim dalam bentuk sms. Suatu saat, bahkan saya pernah mengirimkan sms untuk melakukan proses topup dan tidak ada proses penambahan pulsa sama sekali. Hanya ketika besoknya saya ulang lagi pengiriman smsnya, barulah berhasil.
Anda mungkin menduga-duga, saya salah ketik kalik? Atau salah kirim kalik? Ngga! Saya serius. Ada catatan report bahwa itu sudah terkirim dan diterima dengan baik. Saya cek ulang berkali-kali dan itu meyakinkan saya bahwa kode kartu pulsa yang saya isikan benar, akurat dan presisi.

#3. Susah istirahat dan konsentrasi
Tidit-tididit. Bagaikan pager (yang sudah merupakan barang teknologi lama), cdma ini dengan setia tidak pernah lupa mengganggu jadwal istirahat dan konsentrasi dari kegiatan saya dengan berbagai sms iklan yang terbukti dan teruji sangat tidak diperlukan oleh saya. Bahkan saya pernah dikirim joke-joke garing yang mana tentu saja membuat saya merasa bingung, karena saya merasa tidak pernah register ke provider-provider seperti itu. Untung akhirnya berhenti (entah itu karena masih demo version, sehingga tidak dilanjutkan jika kita tidak mengirimkan sms-registrasi ataukah itu karena saya dengan frustasinya sebanyak entah 22 kali lebih mencoba sms unreg dan pada suatu kali berhasil)

#2. Susah hati (karena antara yang dituju dengan yang menerima beda)
Dalam empat minggu terakhir ini, sudah empat kali saya shock dengan koneksi cdma ini. Pertama, sodara istri saya menelpon saya dan yang menerima adalah seorang wanita (yang juga merasa aneh kenapa dia bisa tersambung dengan sodara istri saya itu). Kedua, istri saya sendiri menelpon saya dan yang menerima juga suara cewe yang terbatuk-batuk. Ketiga kalinya adalah ketika saya call handphone istri saya yang cdma fl***, seorang lelaki mengangkat telepon tersebut dan berkata: "Hallo Yan, gimana Yan?" Saya bilang saya bukan Yan dan saya cari istri saya. Kaget orangnya dan berkata, "Ini pak Jon nih, kok situ bukan Pak Yan?" Alamak!
Bahkan yang terakhir lebih dahsyat, di handphone saya muncul nomer istri saya yang nelpon, tetapi yang bicara suara ibu-ibu judes: "Lah, siapa ini?" begitu saya angkat telpon dengan kata "hallo". Saya juga bingung: "Loh, ini siapa?" Tentu saja dia lebih galak lagi dan berkata keras,"Eh sampeyan siapa di situ ?!?"
Haduuuhhhh! Ini kok bisa cross connection begitu? Telepon ke nomor X kok bisa kesambung ke nomor Y?
Istri saya bilang: 'Pantesan dari tadi saya halo-halo gak disahut-sahut!" begitu saya call balik.

#1. Susah menelpon dan ditelpon
Jika pulsa sudah dibawah goceng (Rp. 5000), maka kalo mau menelpon, luangkanlah waktu Anda yang berharga selama beberapa detik, sepenting apapun tujuan Anda menelpon, untuk mendengar ocehan rekaman dari operator yang mengingatkan supaya tetap menyadari pulsa Anda sudah mau habis. Makasih ya!
Nah, kemudian ini! Ini pengalaman pribadi saya. Rekan-rekan di kantor mengeluh saya susah dihubungi dari telelpon kantor. Harus diulangi dial beberapa kali. Mereka komplain-in saya. Saya sendiri skeptis dan tidak begitu saja percaya. Loh, ada kalanya orang terlalu mendramatisir suatu keadaan. Sampai kemudian ketika saya sendiri mengalaminya ketika menghubungi rekan kantor yang memegang henpon dengan jaringan cdma tersebut. Memang benar, harus minimal kali ketiga baru bisa nyambung.
Saya masih juga berharap hal ini dapat segera diperbaiki, karena kita diajarkan harus memaafkan. Kita harus memiliki toleransi. Kita harus memaklumi dan kita selalu harus melihat sisi lain dari suatu peristiwa. Orang yang sabar akan dicintai.
Dan itu terjadi sampai ketika Bos saya yang komplain: Mengapa kamu ini susah dihubungi ...!!!
Well, saya pikir lebih baik saya berpisah dengan cdma ini daripada dengan kerjaan saya.

That's why I go away, you know ..... (maaf, sedikit mirip lirik lagu MLTR). Mungkin kalo dia pake Ponds Flawless White untuk merebut cintaku kembali dalam 7 hari....hahaha

Disclaimer: Ini adalah pengalaman pribadi yang mungkin tidak kompatibel dan mungkin akan memberikan hasil yang bervariasi/berbeda antara user yang satu dengan yang lain pada jaringan cdma yang sama tersebut, yang dikarenakan perbedaan letak geografis pemakai dan fungsi dari variabel waktu yang berbeda-beda seiring dengan pertumbuhan BTS dan kapasitas sumber daya elektronis dari perusahaan tersebut di masa mendatang.

Tuesday, December 04, 2007

Fakta-fakta Unik










Telusuri fakta-fakta berikut ini:
  • Warna asli Coca-Cola adalah hijau
  • Otot yang paling kuat di tubuh manusia adalah otot lidah
  • Setiap orang di Amerika rata-rata mempunyai 2 kartu kredit
  • Kata paling panjang yang bisa diketik dengan satu baris tuts di keyboards adalah "TYPEWRITER"
  • Wanita berkedip dua kali lebih banyak dari pria
  • Seseorang tidak akan pernah mati hanya dengan menahan nafasnya
  • Tidak akan pernah seseorang bisa menjilat siku tangannya sendiri
  • Ben dari Wellington bisa! Ternyata menurut riset pribadi Ben, 1 dari 10 orang di dunia bisa melakukannya. Guinness World Records setiap harinya mendapatkan 5 email mengenai hal tersebut.

  • Seekor babi tidak akan pernah mendongak melihat langit
  • Bersin terlampau keras akan menyebabkan tulang iga retak, tetapi dengan menahan bersin akan memecahkan pembuluh darah di leher dan di otak dan kemudian menyebabkan kematian
  • 111,111,111 x 111,111,111 = 12,345,678,987, 654,321
  • Madu adalah satu-satunya makanan apa yang tidak akan pernah basi
  • Seekor buaya tidak akan bisa menjulurkan lidahnya keluar, walaupun membuka mulutnya setiap hari
  • Siput/keong bisa tidur selama 3 tahun secara terus-menerus
  • Semua beruang kutub ternyata kidal
  • Pada tahun 1987, American Airlines bisa mengurangi cost sebesar $40.000 hanya dengan menghilangkan bahan minyak zaitun pada menu salad di kelas 1
  • Kupu-kupu mencicipi tar bunga dengan kakinya
  • Gajah adalah satu-satunya binatang darat yang tidak bisa melompat
  • Rata-rata manusia lebih takut laba-laba daripada takut mati
  • Semut akan selalu jatuh pingsan ke arah kanan jika terbius
  • Kursi listrik ditemukan oleh dokter gigi
  • Jantung bisa memompa darah sejauh 30 kaki
  • 2 tikus bisa beranak pinak hingga 1 juta dalam 18 bulan
  • Memakai headphones walkman 1 jam bisa menghasilkan kuman di telinga sebanyak 700 kali lebih banyak
  • Zippo (catu api) ditemukan lebih dulu daripada korek api manual
  • Hampir semua lipstik mengandung sisik ikan
  • Seperti sidik jari, lidah setiap manusia juga berbeda-beda
  • Dan terakhir, setiap orang yang membaca tulisan ini pasti akan mencoba menjilat siku tangan mereka

Adakah di antara fakta-fakta di atas yang tidak benar?

Disclaimer: Tulisan ini diambil dari internet dan belum diverifikasi kebenarannya

Wednesday, November 21, 2007

Celah di Aturan Isi Ulang Power Card Time Zone








Jika sering membawa anak Anda untuk bermain di Time Zone, maka sebaiknya beli kartu plastik (Power Card) yang bisa diisi ulang.

Aturan pengisian ulang nilai rupiah Power Card di Time Zone:
#Jika mengisi sampai 60.000, maka akan ditambahkan bonus 5% nilai rupiahnya
#Jika mengisi di atas 60.000, maka akan ditambahkan bonus 10%

See something?

Ya, bener!
Saya minta diisi 61.000. Artinya dengan tambahan 1.000 rupiah, saya mendapatkan bonus 6.100. Atau selisih 3.100, jika saya hanya mengisi 60.000 (bonusnya 5% saja; setara dengan 3.000)

Tetapi yang saya bingung, mengapa operator pengisian Time Zone suka tersenyum sinis, jika saya mengisi sejumlah itu. Saya kan tidak minta diisi 60.100 atau 60.050! Aneh...

Wednesday, September 12, 2007

Sinetron Mawar

Question: Mengapa keluarga Mawar itu miskin?

Answer: Karena duitnya habis buat beli kosmetik mahal seperti Clinique dan lain-lain (lihat foto di bagian latarnya)




Disclaimer: Karena saya gak pernah ngikutin cerita sinetron ini, tetapi kebetulan sekilas lihat setting latar belakangnya, ini sangat mengganggu logik saya. Mungkin ada yang bisa konfirmasi itu latar belakang setting rumahnya siapa?

Monday, September 10, 2007

The Alamak of Dance Revolution

Jika seorang ibu menggendong anaknya dengan sarung gendongan dalam mencari sesuap nasi, kita kadang merasa terenyuh dan terharu...

Tetapi jika seorang ibu menggendong anaknya dalam sarung gendongan sampai anak tersebut tergoncang-gocang, karena ibunya main Dance Revolution di Time Zone, apa komentar Anda?

Monday, September 03, 2007

Bioskop Serasa Milik Kita Berdua?

Sungguh keren! Bayangkan begini...

Kamu mendapatkan sebuah amplop berbahan kertas yang tebal dan cantik dengan wangi parfum mahal yang kelihatannya sengaja disemprotkan ke situ. Tidak ada identitas pengirim yang tertera di amplop, walaupun kamu sudah membolak-balik seluruh bagian amplop yang ada. Hanya saja, kamu bisa kira-kira menebak siapa sang pengirim itu; seseorang yang selama ini menjadi pujaan hatimu.

Ketika amplop itu kamu buka dengan hati-hati sekaligus penasaran, tiada apa pun, kecuali selembar kertas berwarna emas. Lagi-lagi kertas yang tidak lazim, yang akhirnya kamu kenali sebagai sehelai tiket bioskop istimewa. Hanya tertera judul filmnya dan namamu, tidak ada tulisan lainnya, yang kelihatannya didisain secara khusus dan mewah hanya untukmu.

Tidak ada no bangku, karena seluruh bangku bioskop yang tersedia telah sengaja dibeli semuanya hanya untuk kamu seorang. Dan kamu penasaran sekaligus merasa terhormat, being so honoured! Pergi dengan pakaian terbaikmu untuk menonton di sana, sekaligus mencari tahu untuk memastikan siapa sih sang pengirim sebenarnya...

Di Bioskop. Ruangan tersebut sepi, tidak ada satu orang pun, kecuali pemutar film yang duduk di belakang ruangan dalam bilik kecil tersendiri yang berada satu lantai di atas studio. Kamu sendirian, dan berjalan pelan memasuki studio, sementara layar mulai memunculkan film yang sedang diputarkan. Kamu memandang sekeliling studio yang sepi temaram, dan kemudian berjalan pelan ke tengah studio dan memilih satu bangku di sana.

Duduk tenggelam dalam cerita dari film yang diputar tersebut, tanpa kamu sadari, seseorang masuk dari pintu studio, tersenyum manis, dan berjalan ke arahmu... Itulah sang pengirim, pujaan hatimu....

Adegan tersebut hanya ada di video klip lagu Andy Lau yang berjudul Chan Mian.

Tetapi sungguh keren, membayangkan diri kita bisa begitu juga. Membooking satu studio, seluruh bangkunya kita bayar. Disain dan buatkan satu tiket spesial, dan kemudian bungkus yang rapi dan hadiahkan ke kekasih hati kita...

Sampai kemudian, ketika Sumarecon Mal Serpong dibuka. Dan saya beserta istri menjadi pengunjung gelombang awal ke mal tersebut. Bioskop 21 nya masih sepi. Bahkan film Harry Potter 5 ngga ada yang ngantri. Bayangkan! Tiket masuk pun hanya 15 ribu kalau senin sampai jum'at.

Maka tiba-tiba saya teringat akan skenario video klip tersebut. Tetapi kali ini dengan rasa yang berbeda. Aneh... Bukan keren. Tapi entah kenapa: merasa tidak aman! Mal baru buka, malam hari, bioskop baru dengan suasana temaram, sunyi-sepi, belum banyak pengunjungnya. Aneh... Mengapa aku kali ini menyukai kalo bioskopnya ramai?

NB: Apakah ini sebabnya mengapa ibu-ibu suka belanjanya di ITC Mangga Dua yang berjubel, berkerumun, padat, dan berdesak-desakan? Hmmm, hipotesa yang menarik, memang. Oh ya, Sumarecon Serpong Mal sekarang telah menjadi mal yang sukses dan sangat ramai pengunjung.

Wednesday, August 22, 2007

Deja Vu, Apaan Sih?

Apaan sih Deja Vu itu?
Kok sepertinya saya pernah ditanya tentang hal ini sebelumnya?
Hihihi

Klik di wikipedia dan di sini untuk mendapatkan definisi tentang Deja Vu
Gambar diambil dari sini


Saturday, April 28, 2007

Metode Pembodohan Dalam Diskusi

Seringkali, ketika mengikuti milis, kita menjumpai banyak perdebatan antar anggota, dan kadang kala perdebatan itu menjurus ke arah tidak sehat; kebanyakan dengan gejala-gejala yang menggunakan metode-metode pembodohan. Perdebatan yang semula menggunakan data, fakta-fakta dan statistik, yang bertujuan untuk mendapatkan kebenaran empiris, kemudian dikotori taktik-taktik kotor dengan metode pemutarbalikan logika yang sangat tidak mendasar.


Tulisan ini saya dapatkan di milis juga, yang saya liat menarik untuk dimuat di blog saya.

Ada pun metode-metode pembodohan tersebut adalah:

#1. Ad Hominem
Menyerang orangnya bukan menjawab isinya. Ketika seorang arguer tidak dapat mempertahankan posisinya dengan evidence/ fakta/ reason, maka mereka mulai mengkritik sisi kepribadian lawannya.

#2. Appeal to Ignorance (Argumentum ex silentio)
Menganggap suatu ketidaktahuan sebagai fakta atas sesuatu. Misalnya : Kita tidak memiliki bukti bahwa tidak ada kecurangan, maka berarti ada kecurangan. Padahal, ketidaktahuan akan sesuatu hal tidak menyatakan bahwa sesuatu itu ada atau pun tidak ada.

#3. Appeal to Belief
Bila anda tidak memiliki kepercayaan, maka anda tidak akan mengerti. Bila seorang pendebat berdasarkan pada kepercayaan sebagai dasar dari argumennya, maka tiada lagi yang dapat dibicarakan dalam diskusi.
Itu namanya bukan diskusi, tapi pemaksaan kepercayaan.

#4. Argument from Authority (Argumentum ad verecundiam)
Menggunakan kata-kata "para ahli" atau membawa-bawa otoritas sebagai dasar dari argumen instead of menggunakan logic dan fakta untuk men-support argumen itu. Misalnya : Profesor Anu mengatakan bahwa teori ini adalah betul. Sesuatu tidak lantas menjadi benar hanya karena suatu otoritas mengatakan sesuatu hal. Bila pendebat memberikan testimoni dari seorang ahli, lihat apakah dilengkapi dengan alasan yang logis dan masuk akal, serta hati-hati terhadap keotentikan sumber dan evidence di belakangnya.

#5. Argument from Adverse Consequences
Argumen bahwa pendapat lawan debat adalah salah, karena jika i abenar, akan terjadi hal-hal yang bruruk. Misalnya : Semua terdakwa pembunuhan terhadap istrinya di pengadilan haruslah bersalah, sebab jika tidak, maka suami2 akan terdorong untuk membunuh istrinya.

#6. Menakut-nakuti (Argumentum ad Baculum)
Argumen yang didasarkan pada tekanan atau rasa takut. Misalnya: Bila Anda tidak percaya kepada hal ini, maka akan masuk neraka.

#7. Argumentum ad Ignorantiam
Argumen yang mempelesetkan ketidaktahuan seseorang. Misalnya: Pernyataan bahwa saya pasti betul karena tidak ada yang pernah membuktikan salah.

#8. Argumentum ad populum
Argumen yang digunakan untuk mendapatkan popularitas dengan menggunakan issue-issue yang sentimental daripada menggunakan fakta atau alasan. Misalnya: Tindakan dilakukan dengan tujuan ekonomi dan/atau kekuasaan, tetapi yang digemborkan malah issue SARA.

#9. Bandwagon Fallacy
Menyimpulkan suatu idea adalah benar hanya karena banyak orang mempercayainya demikian. Hanya karena sekian banyak orang mempercayai sesuatu tidaklah membuktikan atau menyatakan fakta mengenai sesuatu. Misalnya: Sebagian besar orang percaya pada teori ini, maka teori ini pasti benar.

#10. Begging the question
Mengantisipasi jawaban. Misalnya: Kita harus mendorong generasi muda kita untuk melaksanakan ritual kepercayaan ini untuk meningkatkan moralitasnya. Tetapi apakah ritual kepercayaan tersebut benar-benar menyebabkan pertumbuhan moral ? Ataukah karena sebab yang lain ???

#11. Circular Reasoning (Petitio Principii)
Kesalahan dalam logika yang diakibatkan oleh repetisi dari penyataan dan kesimpulannya. Misalnya: Orang yang bisa masuk Universitas A pastilah orang yang pintar, sebab hanya orang pintar yang bisa masuk Univeristas A.

#12. Confusion of Correlation and Causation
Misalnya: Mayoritas dari orang-orang sukses di dunia beragama A. Maka masuklah Agama A, Anda pasti sukses. Atau anak yang menonton acara kekerasan di TV cenderung untuk menjadi ganas ketika ia dewasa.
Tetapi apakah program di TV itu menyebabkan kekerasan ataukah anak-anak yang berbakat ganas cenderung menonton acara kekerasan di TV ???

#13. Half Truths
Suatu pernyataan yang biasanya ditujukan untuk menipu seseorang dengan menyembunyikan sebagian fakta/ kebenaran.

#14. Communal Reinforcement
Suatu proses dimana suatu klaim menjadi suatu kepercayaan kuat melalui suatu pernyataan yang diulang-ulang oleh suatu anggota komunitas. Proses ini independent terhadap kebenaran klaim tersebut dan tidak didukung oleh data empiris yang signifikan untuk menggaransi bahwa kepercayaan itu didukung oleh alasan yang reasonable.

#15. Non-Sequitur
Nggak nyambung. Suatu kesimpulan yang diambil tidak didasarkan pada suatu premis atau pun evidence/ fakta. Misalnya: Gunawan tinggal di dalam gedung yang besar. Kalau begitu apartemen Gunawan pasti besar.

#16. Post Hoc, Ergo Propter Hoc
Itu terjadi sebelumnya, maka itu disebabkan olehnya. Semacam non-sequitur, tetapi berdasarkan waktu.
Misalnya: Seseorang menjadi sakit setelah pergi ke Tempat Ibadah Agama A, maka Tempat Ibadah Agama A adalah tempat iblis. Orang itu sembuh dari penyakitnya, setelah didoakan oleh orang-orang yang beragama B.
Padahal sakitnya tidak disebabkan oleh sesuatu yang ada hubungannya dengan kepergiannya ke Tempat Ibadah Agama A. Demikian pula, sembuhnya tidak disebabkan oleh doa yang dilakukan orang-orang yang beragama B.

#17. Red Herring
Sang pendebat buru-buru mengalihkan perhatian / subyek pembicaraan.

#18. Statistic of Small Number
Satu kasus digunakan untuk menjudge keseluruhan. Hanya karena suatu kejadian, tidak dapat mewakili kemungkinan keseluruhannya. Misalnya: Setelah orang pindah ke agama A, hidupnya jadi menderita. Berarti agama A itu sesat.

#19. Straw Man (Fallacy Of Extension)
Manusia jerami. Membuat suatu skenario yang salah image yang menyesatkan, kemudian menyerangnya.

#20. Dua Salah Menjadi Benar (Tu Quoque, You Too)
Misalnya: Siapakah kamu yang mengatakan saya demikian apabila kamu juga begitu. Saya mencoba menjustify apa yang saya lakukan dengan melemparkan kesalahan yang sama pada Anda sebagai teman diskusi saya.

#21. Observational Selection
Menggembar-gemborkan kejadian yang menguntungkan dan menutupi kejadian yang merugikan. Ketika ada orang yang sukses setelah orang itu pindah ke agama A, diadakan kesaksian yang disebarkan kemana-mana. Sedangkan kalo ada orang yang jatuh bangkrut setelah masuk Agama A, ditutup-tutupi.


sumber gambar diambil dari sini

Friday, April 27, 2007

Mengapa Kartini Selalu Harus Berbaju Daerah

Kartinian 2006, (c) 2006, ulysee_meYeah....
Mengapa?
Mengapa merayakan Kartini harus selalu dengan baju daerah? Terkadang harus baju daerah tertentu lagi.

Apakah Kartini itu identik dengan baju daerah, riasan2 tebal, dan long march ke jalan-jalan? Di mana anak-anak TK dan SD dijejerkan ke dalam barisan-barisan rapi untuk diperlihatkan kepada orang-orang?

Memahami Kartini adalah memahami sebuah pembebasan. Pembebasan dari sugesti hipnosis alam bawah sadar tentang kemanusiaan, yang mana ketika perempuan dipola untuk berpikir bahwa mereka mempunyai derajat lebih rendah daripada laki-laki; Kartini memperjuangkan kesetaraan.

Kartini mencoba menyadarkan kita bahwa kata-kata "
Di balik setiap lelaki sukses ada seorang istri yang bijaksana" adalah sebuah hipnotis alam bawah sadar yang secara tidak sadar kita patuhi, dan mentransformasikannya menjadi "Di samping setiap lelaki sukses ada seorang istri yang bijaksana"

Jika demikian, lalu segala macam perayaan fashion show yang mencoba membonsai semangat Kartini ke dalam riasan-riasan tebal pada muka anak-anak TK dan SD menjadi perlu kita pertanyakan. Kecuali itu adalah sebuah excuse untuk mendapatkan tambahan satu hari libur lagi, then I have nothing to say.

Daun itu berwarna hijau

"Anak-anak,... Apa warna daun....?" Tanya Bu Guru.
"Hijauuuuu.....!" sahut anak-anak SD kelas 3 itu rame-rame.
"Meraaahh, Buuuu..," teriak Siti dari sudut kelas.
"Salah kamu, Siti. Warna daun itu hijau," tegas Bu Guru.
"Merah Bu," Siti ngotot.
"Siti, yang namanya daun itu hijau. Ngga ada daun yang berwarna merah," Bu Guru meninggi suaranya.
"Tapi Bu, itu merah dan saya...," Siti mencoba membantah lagi.
"Udah, diam! Daun warnanya hijau. Kamu ini kenapa bodoh banget sih!" Bu Guru marah.
Siti terdiam. Tidak berani meneruskan lagi.

Tetapi itulah yang sering terjadi. Kita menggeneralisir apa yang diajarkan dan didoktrinasikan ke dalam otak kita sedari kecil sebagai kebenaran. Jika ada yang berbeda, kita selalu menyalahkan perbedaan itu. Apa yang kita tahu, itu yang kita anggap benar. Selalu demikian.

Padahal Bu Guru tidak tahu, Siti baru pulang dari luar negeri, mengikuti ayahnya yang bertugas ke sana selama tiga hari, di musim gugur yang indah, dengan pemandangan yang membuat Siti terpesona disertai guguran daun-daun dari pohon-pohon di taman nasional di sana, dan tentu saja daun itu berwarna merah...

Bu Guru memang belum pernah keluar negeri. Mohon dimaklumi.














sumber image dari http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Tainan


Thursday, February 08, 2007

Handphone Itu Gengsi, Man!

Teman saya mengatakan, ketika dirinya menampilkan hape Nokia 3310 nya di salon, sialan, dia ngga diladenin. Giliran yang bawa Nokia Comunicator 9300, orang tersebut mendapat respek yang baik.

Aneh memang. Di Indonesia, hape adalah alat yang mewakili gengsi, bukan sekedar alat komunikasi.
You're what handphone you hold. Jangan heran, kalo kita bawa hape tipe lama, sering diminta ganti oleh teman-teman. Apalagi bila susah dihubungi, akibat sinyal operator kurang memadai, biasanya yang disalahkan adalah handphone yang kita bawa.

"Udah deh, lu lem biru aje," demikian saran pelanggan saya. Maksud dia itu "dilem biru" adalah singkatan dari "dilempar beli baru" ... ... ...

Komen2 dibawah ini termasuk variannya:
"Hari gene, masih monokrom?"
"Waks, gak bisa muter musik?"
"Eh, gak ada kameranya mana asyik!"
"Gak buat bisa baca Kho Ping Ho ya?"
"Gimana gue ngirim ring-tonenya. Gak blutut."
"Kok gak beli yang bisa buat IM?"

Padahal di luar negeri, sesama Asia (misalnya Malaysia dan Singapure serta Brunai), temen-temen gue pada lapor, di sana rakyatnya masih megang handphone yang kalo menurut ukuran Indo udah kuno banget, tahun kuda gigit besi. Yang penting nyala dan bisa nyambung. Dan mereka asyik aja pake handphone tipe gitu. Yang kalo di Indonesia, lu mungkin malu kalo ketahuan pake itu tipe hape (pakenya sambil sembunyi-sembunyi).

Mengapa di Indonesia bisa begitu? Ngga heran, Nokia Communicator 9500 penjualan paling tinggi di dunia adalah di Indonesia, mencapai 40 persen dari total penjualan. Mungkin tahu kalo di Indo lebih penting gengsi daripada fungsi. Beragam feature yang ada dari handphone elo yang sekarang lu pakai, paling yang dimanfaatin cuma hitungan jari. Banyakan feature-nya mubazir dan ngga pernah dipakai. Mungkin malah bingung mau pakainya kalo ditanya. Itulah Indonesia. Tanya kenapa.....

Dan sekarang jaman 3G, lagi-lagi di Indonesia, peluncurannya disambut antusias. Penjualan handphone berbasis 3G meningkat. Bandingkan dengan Eropa yang ngga laku. Mereka lebih suka wi-fi. 3G benar-benar gatot (gagal total). Bahkan penemu telpon seluler, Martin Cooper, mencemaskan masa depan 3G ini.

Tenang aja Mr. Cooper. Ini Indonesia. Sekali lagi, itulah Indonesia....Tanya kenapa.....


Monday, January 29, 2007

Iklan Gudang Garam Merah - Edisi Kereta Api

Seorang pemuda bercelana jeans dengan tas ransel di pundak berlari-lari di sebuah stasiun KA untuk mengejar waktu agar dapat membeli karcis. Tepat waktu, dapat karcis, dan ketika dia menoleh ke kanan (menghadap kamera), dia melihat seorang bapak sedang membeli karcis dengan calo.

Berikutnya, ketika pemuda tersebut sudah duduk, setelah bersusah payah mencarinya--saat itu juga muncul seorang ibu tua yang mencari tempat duduk. Ketika ibu tua tersebut sampai pada bapak-bapak yang membeli karcis dari calo tersebut, tampak bapak tersebut malu dan mengangkat korannya lebih tinggi (entah dibaca dia atau tidak).

Akhirnya, si pemuda (yang tentunya perokok Gudang Garam Merah) memberikan tempat duduknya kepada ibu tua tersebut, dan keluarlah jingle: Buktikan Merahmuuuuuuuu.....

Keren abis. Seorang pahlawan muncul lagi.... Sampai ketika kita berpikir sebentar.....

Mengapa yang dipersalahkan adalah Bapak yang membeli karcis dari calo?
Apakah seseorang yang membeli karcis dari calo tidak berhak mendapat tempat duduk?
Lebih lanjut lagi, mengapa kalau sudah tidak ada tempat duduk, karcis masih dapat dijual?
Mengapa ibu tua tersebut masih dapat membeli karcis, jika tempat duduk sudah tidak tersedia? Apakah karcis dari calo tersebut palsu, atau karcis ibu tua tersebut yang palsu?

Jika pun demikian, mengapa yang lain tidak disorot pura-pura malu juga karena tidak memberikan tempat duduk kepada seorang wanita tua yang membutuhkannya, tetapi mengapa mesti Bapak yang membeli karcis dari calo itu seorang yang dipersoalkan?

Dan, anehnya, iklan tersebut tidak sekalipun berani menyorot petugas KA yang seharusnya bertanggung jawab soal kejadian tersebut. Merekalah yang seharusnya mengangkat koran tinggi-tinggi menutupi mukanya.

Aneh. Kasus klasik dari pengalihan permasalahan dan tanggung-jawab, dan itu ada dalam mindset seorang konseptor iklan loh, yang artinya mindset dari masyarakat!

Money Matters

Quote #1
"Uang bukanlah segala-galanya,
Tapi tanpa uang, segala-galanya tidak ada"

Quote #2
"Uang bukanlah sumber dari segala kejahatan,
Tiada uang, itulah sumber dari segala kejahatan"


Cool juga beberapa quote tentang uang di atas.