Saturday, April 19, 2008

Beli Jam Tangan 200 Jutaan, Tega Ngga?

Rolex Yatch-Master, harganya ada yang "cuman" IDR 60 jutaan (dan tentunya ada yang jauh lebih mahal lagi), dan rekan saya membelinya. Lalu teman saya yang lain, tega-teganya membeli jam IWC seharga SGD 33.000 (kira-kira 200 jutaan lah), yang secara syirik-tanda-tak-mampu kami plesetkan menjadi ICW (Indonesian Corruption Watch, dimana watch=jam tangan)...

Kalo kita hitung dalam kurs-indomie, maka IDR 200 Juta dibagi dengan indomie yang sebungkusnya kita asumsikan Rp. 1000,- maka akan didapat 200.000 bungkus indomie. Jika setiap makan siang, anda makan indomie sebungkus setiap hari, maka anda akan bisa makan siang selama 200.000 hari atau kasarnya, 555 tahun.

Okelah, kalau diprotes jangan dibandingkan dengan indomie dong, maka kita coba hitung dengan kurs-ayam. Untuk membayangkan seberapa banyak sih IDR 200 juta itu di tangan dia, coba bagi dengan harga ayam, yang misalnya per-ekor kita anggap Rp. 30.000. Kita akan mendapatkan 6.667 ekor ayam; yang kalau dilepaskan di ruang kantor Anda, bisa dibayangkan seperti apa.

Bagaimana kalau pake kurs-cendol?

Ah, sudahlah. Saya cuma ingin mempertanyakan: Tega gak sih, kalian beli jam tangan seharga 200 jutaan?

Untuk menjawab pertanyaan di atas, kalian harus sudah pernah main game RTK (Romance of Three Kingdoms) versi-versi jadul buatan KOEI. Ada yang namanya level dari Charisma. Semakin tinggi kharisma seorang tokoh dalam game tersebut--di samping level dari Intelligent dan Combat Skill nya--semakin gampang dia bernegosiasi dan menang.

Mungkin jam tangan mahal adalah suatu hal yang dapat menambah kharisma seseorang sehingga dalam kehidupannya, terutama di dalam bisnisnya, dia lebih memiliki kemampuan mempengaruhi rekan-rekan bisnisnya tersebut.

Bener gak?

Catatan : Istilah Tachometer atau Tachymeter ternyata adalah fungsi stopwatch. Saya baru tahu setelah baca-baca istilah jam tangan di sini


Disclaimer: harga-harga yang disebutkan di atas mungkin telah mengalami perubahan
Sumber gambar dari sini

8 comments:

Jeanne M. Wigoena said...

mau nambahin nih.. denger2 yg nama nya Tiret juga adalah merk jam tangan yg bunyi nya beratus-ratus juta..

tak mampu beli nya, tapi ga sirik ah.. apa yang ada, disyukuri lah.

salam kenal (^^,)*

sAngKar_eMaS said...

Yah...berapa pun harganya kalo udah kesukaan hobbynya atau minatnya pasti akan terasa ga mahal....
Tapi kalo buat orang kaya gw yg ga hobby koleksi jam tangan kayanya ga akan mungkin gw rela keluarin 200 juta untuk sebuah jam....
Jadi bukan masalah tega dan ga tega, tapi semua harus dilihat dari pandangan setiap orang yang memang berbeda dan tentunya akan menghasilkan minat dan pemikiran yang berbeda juga...
Kalo temen lo ini mang doyan koleksi yah...sah-sah aja dia beli jam seharga segitu kok...

Anonymous said...

200 juta? bisa dihibahkan untuk pembangunan sarana panti asuhan,pabrik,dsb dsb, listnya terlalu panjang untuk dipaparkan di sini.
Intinya nominal sebesar 200jt bisa dimanfaatkan untuk berbagai hal yg jauh lebih berguna daripada menukarnya dengan sebuah jam tangan.

Jangankan 200jt, 100jt sudah cukup untuk dijadikan modal usaha untuk mempekerjakan karyawan putus sekolah atau membangun perpustakaan gratis yang saya rasa kurang dari 200jt.

Dan 200jt ini hanya dihabiskan demi sebuah jam tangan!

Sedangkan di luar sana banyak kepala keluarga yang penghasilannya hanya 20ribu untuk menyuaipi banyak mulut bahkan penghasilannya kurang dari itu.

Kasusnya lain jika 200jt itu dibelanjakan di Balai Lelang, yang pada akhirnya nominal sebanyak itu bermuara di tangan lembaga sosial yang membutuhkan.

Jadi sekali lagi, diharapkan agar urat malu sodara2 sekalian bisa lebih menonjol lagi karena rejeki kita kadang tidak hanya berguna untuk dihamburkan untuk koleksi jam tangan, tapi bisa lebih berguna lagi demi orang banyak.

Peace,
anatamor1a@yahoo.com

Sanni said...

"Mungkin jam tangan mahal adalah suatu hal yang dapat menambah kharisma seseorang sehingga dalam kehidupannya, terutama di dalam bisnisnya, dia lebih memiliki kemampuan mempengaruhi rekan-rekan bisnisnya tersebut.

Bener gak?"

kayanya ..NGGAK yaa....
Bisnis apa sich yang bisa jalan dan dipengaruhi hanya dengan mengangkat tangan?(spy jam nya kelihatan ^_^),melebihi kemampuan nego,analisa dan berpikir ala bill gates,donald trump cs?
hehehehehe

tapi..
orang-orang type begini juga diperlukan dunia untuk menjalankan roda ekonomi.Tul?

Anonymous said...

buset. mahal kali, mending buat makan makan lah:)

doc_wong said...

jeanne:
Iya, saya pun cuman pakai Seiko aja. Salam kenal juga

sangkar_emas:
hobby yang sangat mahal, jeng

anatamor1a:
pemikiran yang mendalam, anda memang berjiwa sosial. Ada benarnya juga

sanni:
bagi yang gak punya kemampuan segitu, bijimana?

mr-double-h:
traktir dong, hehehehe

Anonymous said...

sesungguhnya g dah ngeliat link nya di ID loe cukup lama, cm ga tega buat membuka link itu aja...judulnya aja udah bikin syereeeeeemmmm ;-p

so jgnkan membeli jam tangan yg bikin tangan yg make melayang-layang, utk membuka link beritanya aja gue ga tegaaa....

tozz ama si tin alias xien ;-))

bayangin loe bisa bikin keuntungan berlipat ganda dr peternakan ayam 200 jt...
kl hanya dijadiin jam tangan aja, sama aja inves mati namanya...kl emang pebisnis kawakan, rasanya bakalan milih bikin peternakan ayam deh...ato buka chainstore indomie dan cendol kekekke

Anonymous said...

ALAMAK! Jam tangan harga duaratus jeti? Gue beli jam tangan duaratus ribu aje keknya mikir dua kali. Kalau ada, mending yang harga duapuluh ribu aje, toh fungsi dasarnya sama. Lagian gue lebih suka pake jam tangan alami, jam kulit lebih bulu, wehehehehehe (sebab tangan gue agak-agak berbulu, sexy bo!)

Dan kalau pake jam tangan alami, bisa alasan kalau telat dateng gathering, hihihihi..... Maaf, jam tangan ketinggalan, getoh (padahal mah enggak punya, wakakaka...)

Tapi gak tau juga deh, namanya gengsi kali ya, lain orang lain lain. Tapi yang pasti gue sih nggak bakalan beli jam tangan duaratus jeti, bukan gak tega beli nya, tapi nggak tega pake nya. Lebih nggak tega lagi kalau gue pake lalu ada yang bilang, "Aiihhh lu BELI PALSU mirip asli ya, belinya dimana, berapa duit, duapuluh rebu ya?" Nah, sakit hati nggak tuh begitu!!! hihihihi.....