Monday, December 10, 2007

Mengapa Saya Gak Lagi Pakai E***



Dalam dunia marketing, persepsi selalu lebih penting dari kenyataan - Tanadi Santoso



Karena di kantor ada yang pakai e***, dan kelihatannya dalil goen #88 pasal 2 cukup banyak penganutnya, maka saya termasuk salah satu yang diconvert untuk menggunakan jaringan cdma ini. Akan tetapi, sayangnya, setelah beberapa bulan bergaul siang malam 24 jam dengan cdma ini, akhirnya saya mulai melihat kesalingtidakcocokan antara kami.


5 alasan (count-down) mengapa saya harus pindah ke lain hati adalah:

#5. Susah mengecek pulsa
Kalo di fl***, untuk mengecek pulsa, tekan *99#, langsung ketahuan pulsa Anda sisa berapa dengan metode sending request SIM Card dalam tempo yang sesingkat-singkatnya; ini mah kalo di e*** Anda harus bersusah payah menelpon dan mendengarkan secara seksama. Bagaimana pun, tulisan (fl*** - dalam bentuk report) jauh lebih efektif daripada lisan (e*** - harus mendengarkan) kalo kita mau mengingat angka jumlah pulsa yang tersisa itu.

#4. Susah mengisi pulsa
Mengisi pulsa di fl***, gampang. Menggunakan metode SIM Card request, cukup menekan *99*nomorkartupulsa#, saat itu juga kartu Anda sudah terisi pulsa.
Bagaimana dengan e***? Walah! Bayangkan, harus ketik "topup" dan dalam harus dikirim dalam bentuk sms. Suatu saat, bahkan saya pernah mengirimkan sms untuk melakukan proses topup dan tidak ada proses penambahan pulsa sama sekali. Hanya ketika besoknya saya ulang lagi pengiriman smsnya, barulah berhasil.
Anda mungkin menduga-duga, saya salah ketik kalik? Atau salah kirim kalik? Ngga! Saya serius. Ada catatan report bahwa itu sudah terkirim dan diterima dengan baik. Saya cek ulang berkali-kali dan itu meyakinkan saya bahwa kode kartu pulsa yang saya isikan benar, akurat dan presisi.

#3. Susah istirahat dan konsentrasi
Tidit-tididit. Bagaikan pager (yang sudah merupakan barang teknologi lama), cdma ini dengan setia tidak pernah lupa mengganggu jadwal istirahat dan konsentrasi dari kegiatan saya dengan berbagai sms iklan yang terbukti dan teruji sangat tidak diperlukan oleh saya. Bahkan saya pernah dikirim joke-joke garing yang mana tentu saja membuat saya merasa bingung, karena saya merasa tidak pernah register ke provider-provider seperti itu. Untung akhirnya berhenti (entah itu karena masih demo version, sehingga tidak dilanjutkan jika kita tidak mengirimkan sms-registrasi ataukah itu karena saya dengan frustasinya sebanyak entah 22 kali lebih mencoba sms unreg dan pada suatu kali berhasil)

#2. Susah hati (karena antara yang dituju dengan yang menerima beda)
Dalam empat minggu terakhir ini, sudah empat kali saya shock dengan koneksi cdma ini. Pertama, sodara istri saya menelpon saya dan yang menerima adalah seorang wanita (yang juga merasa aneh kenapa dia bisa tersambung dengan sodara istri saya itu). Kedua, istri saya sendiri menelpon saya dan yang menerima juga suara cewe yang terbatuk-batuk. Ketiga kalinya adalah ketika saya call handphone istri saya yang cdma fl***, seorang lelaki mengangkat telepon tersebut dan berkata: "Hallo Yan, gimana Yan?" Saya bilang saya bukan Yan dan saya cari istri saya. Kaget orangnya dan berkata, "Ini pak Jon nih, kok situ bukan Pak Yan?" Alamak!
Bahkan yang terakhir lebih dahsyat, di handphone saya muncul nomer istri saya yang nelpon, tetapi yang bicara suara ibu-ibu judes: "Lah, siapa ini?" begitu saya angkat telpon dengan kata "hallo". Saya juga bingung: "Loh, ini siapa?" Tentu saja dia lebih galak lagi dan berkata keras,"Eh sampeyan siapa di situ ?!?"
Haduuuhhhh! Ini kok bisa cross connection begitu? Telepon ke nomor X kok bisa kesambung ke nomor Y?
Istri saya bilang: 'Pantesan dari tadi saya halo-halo gak disahut-sahut!" begitu saya call balik.

#1. Susah menelpon dan ditelpon
Jika pulsa sudah dibawah goceng (Rp. 5000), maka kalo mau menelpon, luangkanlah waktu Anda yang berharga selama beberapa detik, sepenting apapun tujuan Anda menelpon, untuk mendengar ocehan rekaman dari operator yang mengingatkan supaya tetap menyadari pulsa Anda sudah mau habis. Makasih ya!
Nah, kemudian ini! Ini pengalaman pribadi saya. Rekan-rekan di kantor mengeluh saya susah dihubungi dari telelpon kantor. Harus diulangi dial beberapa kali. Mereka komplain-in saya. Saya sendiri skeptis dan tidak begitu saja percaya. Loh, ada kalanya orang terlalu mendramatisir suatu keadaan. Sampai kemudian ketika saya sendiri mengalaminya ketika menghubungi rekan kantor yang memegang henpon dengan jaringan cdma tersebut. Memang benar, harus minimal kali ketiga baru bisa nyambung.
Saya masih juga berharap hal ini dapat segera diperbaiki, karena kita diajarkan harus memaafkan. Kita harus memiliki toleransi. Kita harus memaklumi dan kita selalu harus melihat sisi lain dari suatu peristiwa. Orang yang sabar akan dicintai.
Dan itu terjadi sampai ketika Bos saya yang komplain: Mengapa kamu ini susah dihubungi ...!!!
Well, saya pikir lebih baik saya berpisah dengan cdma ini daripada dengan kerjaan saya.

That's why I go away, you know ..... (maaf, sedikit mirip lirik lagu MLTR). Mungkin kalo dia pake Ponds Flawless White untuk merebut cintaku kembali dalam 7 hari....hahaha

Disclaimer: Ini adalah pengalaman pribadi yang mungkin tidak kompatibel dan mungkin akan memberikan hasil yang bervariasi/berbeda antara user yang satu dengan yang lain pada jaringan cdma yang sama tersebut, yang dikarenakan perbedaan letak geografis pemakai dan fungsi dari variabel waktu yang berbeda-beda seiring dengan pertumbuhan BTS dan kapasitas sumber daya elektronis dari perusahaan tersebut di masa mendatang.

13 comments:

Anonymous said...

hm.. saya sih masih pake esia..

kl mo check pulsa sebenernya mudah aja. cukup ketik *555# dan tekan ok/yes. maka anda akan mendapatkan pesan mengenai jumlah pulsa dan masa aktif kartu anda tersebut.

kl soal susah ditelp dan susah menelpon, yah.. itu memang risiko pake e***

Celoteh Riang said...

Saya ga pak e***, bikin cape, udah gitu hapenya gampang rusak

Totok Sugianto said...

saya juga terganggu pas ada telp dari 0888 ternyata yg bicara voice mesin yg isinya promosi.. bener2 nyebelin :(

Anonymous said...

#5, cek pulsa tinggal ketik *555 lalu akan terima sms dari esia (kadang bisa kesal karena sms ga kunjung tiba)


#4 ngisi ulang ga usah ketik top up bla bla bla, cara plg gampang beli ajah pulsa elektronik.

nah kalo masalah telpon salah masuk itu biasanya saya telpon ke telpon landline .... kalo ke GSM tidak pernah salah d, kalau telpon ke cdma lain sih jarang saya lakukan, tapi yg saya kawatirkan, apakah sms bisa nyasar ga ya?

sAngKar_eMaS said...

hm.. saya sih masih pake e***

Yah suatu produk yang masih ciptaan manusia juga mana ada sih yg sempurna? Terima aja lah, ga usah terlalu heboh semua produk kan pasti ada plus minusnya...
Toh kita2 cuma masih jadi USER :D
Laen hal kalo kita ini OWNER atau INVENTER...mau heboh juga wajar2 aja, namanya juga kompetitor :D
Manusia aja ga ada yg sempurna, apalagi yang dibuat oleh manusia :D

Anonymous said...

wah kalo sayah tak tinggal2 mas di kamar, abisnya memang kalo dipake pas butuh aja, huehe...
salam kenal ;)

http://www.dimasnovriandi.com

doc_wong said...

anonymous:
thanks infonya, dan ya, itulah resikonya pake e***. bener juga.

celoteh riang:
setuju

totok sugianto:
aaahhhh itu dia....! Kok aku lupa ya. Itu alasan nomor 6. Wakakakaka

goon:
apalagi kalo isi smsnya sensitip

sangkar emas:
iya semua produk ada kelebihan dan kekurangannya. Tetapi e*** itu kelebihan kekurangan. Wakakaka

dimas:
salam kenal juga. Lah handphonenya banyak ya???

Anonymous said...

yang paling mengesalkan suka ada sms promosi atau pemberitahuan pada pagi hari di hari libur/akhir pekan, padahal mau bangun siangan, akhirnya e*** sy ganti dengan f***

Anonymous said...

pada pake e***
esian deh lo...

Anonymous said...

Sodara dan temen2x pake e***

jadinya ikutan pake deh demi menghemat :)

Khaidi Wong said...

@anonymus:
iya sampai sekarang tetap begitu, menurut cerita teman-teman

@adika ranggala:
aku asian, bang...hihihi

@benzwu:
aha, anda telah di-convert! wakakaka

Anonymous said...

Wah resensinya bagus sekali, gak kalah ama komentator profesional...atau jangan2 emang dibayar ama pesaing E*** jadinya emang pro, bukan amatir ^-^

Khaidi Wong said...

@anonymous:
mengutip pepatah tabloid pulsa: demi menjaga independensi, semua ponsel yang diuji, didapat ddengan cara membeli di pasaran, dan bukan pinjaman vendor/atpm ponsel

hihihi

thanks atas komentarnya, anyway...