Patung anjing dari perunggu itu berdiri tegap, dengan telinga kiri terkulai, seolah sedang menunggu sesuatu dengan penuh harap. Dan seniman pembuatnya mengerjakannya dengan tepat, seperti itulah Hachiko, nama anjing jenis Akita-Inu yang dijadikan patung tersebut sebagai memorial akan sikap kesetiaan.
Adalah Profesor Hidesaburo Ueno, yang memungut Hachiko dan memeliharanya sejak Januari 1924. Setiap pagi, Profesor Ueno akan berangkat kerja mengajar di Fakultas Pertanian, Universitas Tokyo ditemani oleh Hachiko sampai stasiun Shibuya. Dan pada pukul 4 sore, Hachiko sudah akan menunggu tuannya di sana, menjemputnya untuk pulang bersama ke rumah.
Namun, pada 21 Mei 1925, Profesor Ueno, akibat stroke meninggal dunia seusai mengikuti rapat di kampus. Jenazah beliau dikirim pulang langsung ke kampung halamannya dan bukannya ke rumah yang mereka tinggali di Shibuya. Hachiko, tidak mengetahui hal tersebut dan menjadikannya tetap menunggu di situ.
Hachiko kemudian dititipkan ke mulai dari kerabat sampai kenalan sang Profesor. Namun Hachiko selalu kembali ke stasiun Shibuya, setiap jam 4 sore, menunggu tuannya yang tak pernah muncul itu. Saking setianya, Hachiko telah menunggu, menunggu dan menunggu di sana selama sembilan tahun--setiap jam 4 sore! Hari ketika Hachiko tidak menunggu di sana adalah ketika dia ditemukan telah meninggal di jalanan area Shibuya tersebut.
Kisah yang mengharukan banyak orang tersebut kemudian dimuat di Tokyo Asahi Shimbun dengan judul Itoshiya Roken Monogatari (Kisah Anjing Tua yang Tercinta). Patung Hachiko kemudian didirikan di Stasiun Shibuya tempat di mana diyakini Hachiko menunggu tersebut
Saya sendiri telah lama berniat ingin mengunjungi lokasi tersebut. Karenanya, begitu ada kesempatan, dengan subway Metro Line Tokyo, bersemangat sekali saya melakukan perjalanan ini. Setelah dengan susah payah bertanya dengan bahasa Singlish saya yang parah, ditambah kacau lagi dengan ketiadaan penguasaan percakapan Inggris dari orang maupun petugas Jepang yang saya tanya, dan beberapa penjelasan dengan gerakan tangan dua pihak yang tidak banyak membantu, alhasil antara betul dan tidak, dengan nekat saya sampai juga di Hachiko Exit, salah satu dari lima pintu keluar Stasiun Shibuya.
Stasiun Shibuya luar biasa ramainya, mungkin kira-kira seperti jalan di Orchard, Singapore pada saat malan Natal atau Tahun Baru. Dengan payah menyeruak keramaian itu, celingak-celinguk saya membuahkan hasil! Akhirnya saya sampai juga di patung Hachiko....
Tapi itu belum semuanya. Untuk berfoto dengan patung tersebut, saya masih harus antri di antara turis-turis yang sengaja datang mengunjungi tempat itu juga.

Tapi saya memandang lurus ke matanya dan tersenyum, membuatnya lega, seolah dia mengetahui saya mengatakan dalam hati: Don't worry, buddy, I understand!
*Updated, 8 Januari 2012
Setiap tahunnya, pada tanggal 8 April, ratusan pecinta anjing akan berkumpul di Shibuya, di tempat di mana patung tersebut berdiri, untuk memperingati kesetiaan serta pengabdian sampai mati dari Hachiko, seekor anjing yang luar biasa...